Jumat, 16 Oktober 2015

Alkisah ada seorang gadis desa yang sangat lugu  hendak merantau ke kota. Sebelum berangkat ibunya menyampaikan pesan.
“Nak … kalau kamu ke kota dan kebetulan dapat jodoh di sana, ini ada pesan dari ibumu untuk mencari jodoh yang baik:
1. Cari pasangan yang setia.
2. Pasangan kamu harus yang hemat.
3. Calon kamu itu harus perjaka ting ting.”

Berangkatlah sang gadis ke kota. Beberapa bulan kemudian dia kembali ke desanya untuk meminta doa restu ingin menikah.
“Bu... saya sudah ketemu jodoh dengan syarat seperti yang ibu sampaikan kepada saya. Waktu itu kami berjalan-jalan keliling kota. Dia selalu saja menggandeng saya dengan mesra bukankah itu tanda pasangan yang setia ?” Si ibu mangut-mangut tanda menyetujui.
Kemudian karena kemalaman dan kehujanan kami mencari tempat berteduh dan menginap. Pacar saya ini bilang , “Dik kita nginap saja di hotel, untuk menghemat biaya bagaimana kalau kita hanya menyewa 1 kamar saja”. Bukankah pacar saya orangnya hemat bu ?”
Untuk kedua kali si ibupun mangut-mangut tanda menyetujui.
“Dan akhirnya bu, saya tahu kalau pacar saya itu masih perjaka ting-ting.”
Langsung si ibu serius memandangi putrinya.
“Dari mana kamu tahu bahwa dia masih perjaka ting-ting ?”
Sang gadis langsung menjawab, “Itunya masih dibungkus plastik bu...”


EmoticonEmoticon