Pengertian Resistor (Tahanan)
Resistor adalah komponen elektronika yang memiliki dua kutub yang dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila dialiri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik,resistor terbuat dari bahan isolator yang didalamya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hamnatan yang diinginkan. Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir. Berikut ini adalah rumus mengukur tahanan :Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu, derau listrik (noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri daya resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar rangkaian tidak terbakar.
Fungsi Resistor sebagai penahan arus sementara, sebelum arus tersebut diproses dan disalurkan pada komponen elektronika lainnya. Selain sebagai penahan arus sementara, resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi arus, pembatas arus, penurun tegangan dan pembagi tegangan. Resistor juga berfungsi untuk pengaman arus berlebih pada beberapa komponen, menurunkan tegangan yang dinilai terlalu tinggi yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen elektronik.
Resistor juga merupakan komponen pasif, hal tersebut mengandung arti bahwa resistor tidak memerlukan listrik ketika bekerja.
Simbol/Lambang resistor berfungsi untuk mengetahui nilai resistor guna mendukung komponen yang akan digunakan. Dari berbagai simbol yang ada, kita bisa menentukan fungsi dari resistor itu sendiri.
Untuk menentukan nilai resistor, kita bisa menghitung dari warna gelang yang terdapat pada tubuh resistor. Penghitungan nilai dengan gelang warna diaplikasikan pada resistor jenis Film Karbon dan Film Metal. Selain itu, kita bisa menghitung nilai resistor berdasarkan nilai angka yang tedapat pada resistor jenis SMD (Surface-mount Device).
Gambar Simbol Resistor dan Fungsinya :

Simbol-simbol resistor tersebut bertujuan untuk memudahkan kita saat mengetahui jenis resistor tanpa melihat bentuk fisik resistor yang diinginkan.
Ohm (simbol : Ω) adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Simon Ohm.
Satuan yang digunakan prefix :
Satuan
Satuan yang digunakan prefix :
- Ohm = Ω
- Kilo Ohm = KΩ
- Mega Ohm = MΩ
- KΩ = 1 000Ω
- MΩ = 1 000 000Ω
Macam-macam Resistor
Pada saat ini hanya ada dua macam resistor, yaitu Fixed Resistor (Resistor tetap) dan Variabel Resistor (Resistor Tidak Tetap). Dari dua macam resistor tersebut dibagi lagi menjadi beberapa bagian, berikut ini akan kami jelaskan bagian-bagian dari keduanya:
A. Resistor Tetap
Resistor Tetap (Fixed Resistor) adalah jenis resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Fungsi dari resistor ini adalah sebagai pembatas arus yang mengalir pada lampu LED. Jenis dari fixed resistor adalah :Resistor Kawat
Resistor Batang Karbon (Arang)
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
Resistor Keramik
Resistor Film Karbon
Resistor Film Metal
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42 dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.
B. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor) adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi berubah-ubah secara langsung dengan cara memutar atupun menggeser tuas yang ada. Jenis dari Variable Resistor adalah :
Potensiometer
Trimpot
NTC dan PTC
LDR
Maksud dan tuiuan dari pemasangan Resistor Tidak Tetap dalam suatu rangkaian adalah :
‑ Untuk mengatur besar kecilnya arus dan tegangan dalam suatu rangkaian
‑ Sebagai pembagi tegangan
‑ Sebagai pembagi arus
Kode Warna Resistor pertama kali ditemukan pada tahun 1920 yang kemudian dikembangkan oleh perkumpulan pabrik radio di Eropa dan Amerika RMA (Radio Manufacturers Association). Pada era 1957, kelompok ini sepakat untuk berganti nama menjadi EIA (Electronic Industries Alliance) dan menetapkan kode tersebut sebagai standar EIA-RS-279. Dalam aturan standar EIA-RS-279, telah ditetapkan 3 sistem kode warna, yaitu :

Kode Warna Resistor pertama kali ditemukan pada tahun 1920 yang kemudian dikembangkan oleh perkumpulan pabrik radio di Eropa dan Amerika RMA (Radio Manufacturers Association). Pada era 1957, kelompok ini sepakat untuk berganti nama menjadi EIA (Electronic Industries Alliance) dan menetapkan kode tersebut sebagai standar EIA-RS-279. Dalam aturan standar EIA-RS-279, telah ditetapkan 3 sistem kode warna, yaitu :
- Sistem Kode Warna 4 Pita.
- Sistem Kode Warna 5 Pita.
- Sistem Kode Warna 6 Pita.

Berikut ini akan dijelaskan maksud dari ketiga sistem kode warna resistor diatas :
Sistem Kode Warna 4 Pita

Sistem ini merupakan kode warna paling sering digunakan yang terdiri dari 4 pita warna yang mengelilingin badan resistor. Dua pita yang terdapat pada bagian depan merupakan informasi dua digit harga resistansi, sedangkan pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang di dalam resistor terdapat pita kelima yang berfungsi untuk menunjukan koefisien suhu, tetapi ini juga tergantung dari sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.

Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Perak, Pita ke-4 = Emas.Nilainya adalah 0,56 Ω, dengan Toleransi 5%
Sistem Kode warna 5 Pita

Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Hitam, Pita ke-3 = Hitam, Pita ke-4 = Perak. Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 5 Ω, dengan Toleransi 1%.

Sistem kode warna satu ini terdapat 6 pita, dimana 3 pita pertama menunjukan nilai tahanan, pita keempat menunjukan perkalian desimal, pita kelima menunjukan nilai toleransi dan pita keenam menunjukan koefisien suhu.

Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Hijau, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Pita ke-6 = Coklat.
Nilainya adalah 56,6 Ω, Toleransi 1%, Koefisien suhu 100 ppm / ºC
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Hijau, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Pita ke-6 = Coklat.
Nilainya adalah 56,6 Ω, Toleransi 1%, Koefisien suhu 100 ppm / ºC
Resistor pasang-permukaan

Gambar ini menunjukan empat resistor pasang permukaan (komponen pada kiri atas adalah kondensator) termasuk dua resistor nol ohm. Resistor nol ohm sering digunakan daripada lompatan kawat sehingga dapat dipasang dengan mesin pemasang resistor.
"334" | = 33 × 10.000 ohm = 330 KOhm |
"222" | = 22 × 100 ohm = 2,2 KOhm |
"473" | = 47 × 1,000 ohm = 47 KOhm |
"105" | = 10 × 100,000 ohm = 1 MOhm |
"100" | = 10 × 1 ohm = 10 ohm |
"220" | = 22 × 1 ohm = 22 ohm |
Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal. Contoh:
"4R7" | = 4.7 ohm |
"0R22" | = 0.22 ohm |
"0R01" | = 0.01 ohm |
"1001" | = 100 × 10 ohm = 1 kohm |
"4992" | = 499 × 100 ohm = 49,9 kohm |
"1000" | = 100 × 1 ohm = 100 ohm |
Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya terlalu kecil untuk ditandai.
Penandaan tipe industri
Format:XX YYYZ
- X: kode tipe
- Y: nilai resistansi
- Z: toleransi
Rating Daya Pada 70 °C
KODE TIPE | RATING DAYA (WATT) | TEKNIK MIL-R-11 | TEKNIK MIL-R-39008 |
BB | 1/8 | RC05 | RCR05 |
CB | ¼ | RC07 | RCR07 |
EB | ½ | RC20 | RCR20 |
GB | 1 | RC32 | RCR32 |
GM | 3 | - | - |
HB | 2 | RC42 | RC42 |
HM | 4 | - | - |
Kode Toleransi
TOLERANSI | TEKNIK INDUSTRI | TEKNIK MIL |
±5% | 5 | J |
±20% | 2 | M |
±10% | 1 | K |
±2% | - | G |
±1% | - | F |
±0.5% | - | D |
±0.25% | - | C |
±0.1% | - | B |
Rentang suhu operasional membedakan komponen kelas komersil, kelas industri dan kelas militer.
- Kelas komersil: 0 °C hingga 70 °C
- Kelas industri: −40 °C hingga 85 °C (seringkali −25 °C hingga 85 °C)
- Kelas militer: −55 °C hingga 125 °C (seringkali -65 °C hingga 275 °C)
- Kelas standar: -5 °C hingga 60 °C
Sekian Pembahasan tentang Resistor, Salah dan Kurangnya Mohon Dimaafkan.
Kami tunggu kritik dan sarannya.
EmoticonEmoticon